Our Award Winning :

# Pemenang Penghargaan Wanita Wirausaha Majalah Femina & Kementrian Koperasi-UKM Republik Indonesia 2008
# Finalis Nasional Wirausaha Muda Mandiri oleh Bank Mandiri 2008
# Indonesia Ernst & Young Entrepreneurial Winning Woman 2010


Dear Lovely Friends...

Setiap orang pasti ingin tampil cantik dan segar setiap saat. Sekarang anda pun bisa! Dengan berbagai pilihan produk berbahan alami Paraben Free, Lanolin Free, Synthetic Color Free, Methanol Fragrance Free, PABA Free dan SLS/SLES Free, membuat produk kami bisa menjadi pilihan tepat bila anda menginginkan produk yang aman dan ramah lingkungan.

Kunjungi toko online kami di www.mypourvous.com untuk info lengkap tentang produk dan harga.

So, Be Beauty and Be Green !

Rabu, 27 Oktober 2010

Hand in Hand, Working Harder for the Brighter Future (By Norma Chairany Lubis)

My life, my dream. Well, as a matter of fact I got a lot of dreams. So many. And about my life, I’m just about to begin. Akhir tahun ini insya allah saya memasuki usia pertengahan 30-an. But I’m still searching what I really want in my life. My truly bliss, for exactly.

Jadi, hal pertama yang harus segera saya lakukan adalah menemukan “lahan bercocok tanam” yang tepat, sesuai dengan panggilan jiwa, yaitu suatu tempat yang jauh dari keriuhan dan keruwetan perkotaan. Karena  saya begitu mencintai hijaunya pepohonan rimbun yang meneduhkan, deburan ombak menyentuh pantai berpasir putih, riuhnya aliran deras sungai yang jernih menyejukkan, atau apapun itu yang berhubungan dengan suasana alam yang masih terjaga dengan baik. It’s  a heaven on earth to me.

One of my ultimate dreams is kind of funny or silly I guess. Well, dreams do beyond reality right? Selama kaki masih menapak di tanah dan pikiran tetap dalam jalur yang logis dan realistik, rasanya tidak mengapa. Impian itu adalah menjadi tamu dalam program talk show milik Oprah. Wondering why? Menjadi seorang pesohor alias selebriti adalah obsesi saya dari dulu. Setiap kali menyaksikan para artis muncul dalam tayangan televisi rasanya menyenangkan menjalani kehidupan seperti mereka. Mungkin bisa dikatakan pilihan karir tersebut dapat menjadi wadah untuk menyalurkan narsisme dalam diri ini, haha. Menjadi seorang pesohor yang dikenal luas oleh masyarakat memberikan kesempatan untuk menyampaikan banyak hal positif, bahkan mendorong masyarakat untuk melakukan hal yang sama, atau minimal terinspirasi dengan hal yang kita lakukan. Bila hal tersebut terwujud, maka saya dapat membagi impian tersebut kepada seluruh dunia.

Saya memang ingin berkarir jauh dari bisingnya dunia urban, akan tetapi saya harus menjadi seseorang yang “kaya”. Otherwise I will be nothing but an ordinary people. I’ve been wasting my life to be the one. So it’s the perfect time to get out of my box, meet the challenge of life, and make a change.

Saya akan memulai impian tersebut dengan mendirikan Rumah Mataku, tempat  dimana saya berkesempatan membantu masyarakat dan memberikan edukasi bagaimana menjaga kesehatan penglihatan mereka, tanpa dibebani akan masalah biaya yang harus mereka tanggung. Mereka akan diperkenalkan dengan program yang disebut Paket Sahabat. Saya terinspirasi dengan gagasan rumah sehat yang pernah ditayangkan di salah satu televisi swasta. Betapa masyarakat kurang mampu benar-benar dapat menjalani proses pengobatan tanpa terbelit kekhawatiran akan beratnya biaya pengobatan. Those smiling faces show how the healing process is really happening.

Then about the building, both exterior and interior should be homy. Ada sebuah klinik milik salah seorang konsulen di sebuah kota kecil, yang membuat saya terkagum-kagum bahwa betapa mengunjungi sebuah klinik bisa memberikan sensasi rasa yang berbeda. Nyaman, tidak kaku, atau bahkan menakutkan. I like it. Hal ini penting, terutama bagi anak-anak. Tidak semua dari mereka menyukai bangunan bercat putih, disertai aroma karbol. Apalagi bila mereka sudah diberikan konotasi mengenai seorang dokter dengan jarum suntiknya yang mengerikan, dimana bagi sebagian orang hal tersebut dijadikan senjata ampuh untuk meredam kerewelan anak-anak. Hey, they’re just a kid, and I’m not a monster, dude. Terkadang hal tersebut malah memberikan pekerjaan ekstra bagi kami dimana saat melangkah masuk dalam ruang klinik, dan melihat jas putih, sudah cukup untuk membuat anak-anak tersebut menangis, berteriak ketakutan. Thanks to the very supportive companion who bring them in, eh.

Akan disediakan pula ruang tunggu yang nyaman dan segar. But no tv I guarantee. Since it’s hard to find the qualified comforting program to watch, especially when you have a problem with your eyes, right. I think playing some musics is a fine option. Pilihanku adalah musik nasyid atau musik klasik. Menyediakan lapak baca juga bisa menjadi pilihan lainnya untuk memanfaatkan waktu selama menunggu.

Kemudian akan ada Ruang Obat, yang secara umum disebut apotik, dengan harga terjangkau bahkan bila perlu gratis untuk yang kurang mampu. 

Salah satu yang menjadi kebiasaan dalam masyarakat adalah membawa serta anak-anak dengan berbagai alasan. Dan bagi anak-anak menunggu sembari duduk manis adalah hal yang sukar dilakukan. Jadi
Menyediakan sarana yang bisa mengalihkan kejenuhan mereka, misalnya dengan menyediakan sepetak taman bermain edukatif, juga Warung Jajan bergizi rasanya bukan sebuah ide yang berlebihan. Penghasilan dari tempat tersebut menjadi salah satu pendukung dana operasional kegiatan. Jadi saya tetap bisa menjalankan pekerjaan dengan sepenuh hati.

Impian lainnya adalah mendirikan international preschool for free. Anak-anak adalah penerus kita di masa mendatang. Memberikan mereka yang terbaik selama periode golden age akan menjadikan mereka generasi yang lebih berkualitas. Sekolah internasional identik dengan biaya mahal dan fasilitas mewah. Saya ingin memberikan pengenalan mengenai Islam, bahasa Arab, dan bahasa Inggris secara terintegrasi, terutama bagi anak-anak yang berasal dari kalangan yang selama ini hanya dapat memandang dari jauh saja. Bahkan bermimpi untuk menginginkannya pun tidak berani mereka lakukan. They have right to dream more since they are the future. We need them to stand tough and strong. Salah satu cara menunjukkan kecintaan kita pada bangsa ini adalah dengan membangun negeri sepenuh hati. It’s time to give the best we can.
Ibu saya pernah menyatakan bahwa kami tidak memiliki darah wiraswasta. Pernyataan tersebut justru menimbulkan tantangan tersendiri bagi diri saya. No way, I know I can do it. Menjalani pendidikan hingga setingkat ini memberikan banyak masukan berharga dan memperluas wawasan saya. Memberikan kesempatan untuk mengetahui banyak hal diluar subjek yang saya pelajari secara formal. Fortunately passion of reading is running in my blood. Membaca memberikan pencerahan pada saya bahwa menjadi seorang entrepreneur merupakan salah satu jalur karir terbaik bagi seorang muslim.

Negeri tercinta ini sedang bergelut dengan beraneka ragam masalah, termasuk di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Masih begitu banyak saudara kita yang hidup tertatih-tatih. We just can’t wait any longer. Bukankah lebih menyenangkan menjadi pihak yang memberikan uluran tangan, bukan menjadi tangan yang di bawah? In order to love, to  care, to preserve, let’s become the one. Hand in hand, working harder for the brighter future, insya allah. All we have to do is keep the faith within. Just simple as that.
Share/Bookmark

Tidak ada komentar: